Mengubah Konflik Menjadi Kekuatan

adukan_semen

gbr. istimewa

“Sebelum melakukan perubahan, diperlukan visi yang jelas. Masing-masing perusahaan memiliki posisi dan kekuatan yang berbeda. Saya berpikir bahwa bila perbedaan-perbedaan yang sebelumnya menghasilkan konflik dapat disinergikan, maka akan menghasilkan kekuatan dan juga nilai tambah sehingga meningkatkan kinerja perusahaan (grup).” –  Dwi Soetjipto Presiden Direktur PT Semen Indonesia (Persero).

Menggabungkan tiga perusahaan besar yakni Semen Padang, Semen Gresik, dan Semen Tonasa menjadi satu dengan salah satunya menjadi induk perusahaan memang bukanlah perkara mudah. Dr. Ir. Dwi Soetjipto, MM. selaku pucuk pimpinan tidak pernah putus asa, dengan penuh kehati-hatian dibarengi leadership yang kuat, akhirnya

satu persatu persoalan berhasil diatasi. Keberhasilan Dwi memimpin Semen Indonesia disebabkan adanya semangat untuk mengubah perusahaan menjadi lebih baik.

Seiring program restrukturisasi dan merger pabrik semen plat merah ini, ancaman perpecahan sempat melanda saat pengukuhan perusahaan induk yakni PT Semen Indonesia. Namun, konflik itu dapat ditransformasikan menjadi kekuatan dengan menyingkapi secara bijak melalui pemetaan konflik dan penyebabnya.

Jurnalis Nanggung berkesempatan mendengarkan ceramah orang No.1 di Semen Indonesia ini pada sebuah kampus di bilangan Menteng Raya Jakarta, Dwi menjelaskan bahwa langkah utama penanganan konflik adalah menyatukan pihak yang berkonflik, dengan mempertemukan mereka untuk mencari solusi, akhirnya tercipta kesamaan pandangan. Perusahaan tidak akan jalan kalau ada konflik internal, “Konflik itu disebabkan oleh sampainya informasi yang tidak benar kepada karyawan” imbuhnya.

Tonggak PT Semen Indonesia berdiri tegak setelah sang Presiden Direktur ini mampu mengatasi konflik yang sempat terjadi lebih dari satu tahun. Transformasi ini bisa menjadi contoh perusahaan lain dalam menghadapi konflik internal.

 

 

Tinggalkan komentar